Alasan Seblak Menjadi Makanan Tidak Sehat: Waspadai Dampaknya untuk Kesehatan

Seblak adalah makanan khas Bandung yang kini sangat populer di berbagai daerah di Indonesia. Rasanya yang gurih, pedas, dan kaya rempah membuat seblak digemari banyak kalangan, terutama anak muda. Namun, di balik kelezatannya, ternyata seblak memiliki sejumlah kandungan dan cara penyajian yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

May 2, 2025 - 16:37
 0  0
Alasan Seblak Menjadi Makanan Tidak Sehat: Waspadai Dampaknya untuk Kesehatan

Artikel ini akan membahas alasan mengapa seblak termasuk makanan yang tidak sehat, serta risiko-risiko kesehatannya jika dikonsumsi terus-menerus tanpa kontrol.

Apa Itu Seblak?

Seblak adalah hidangan berbahan dasar kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu khas seperti kencur, bawang putih, cabai, dan berbagai tambahan seperti mie, telur, bakso, sosis, ceker, hingga sayuran. Ciri khas seblak terletak pada rasanya yang pedas dan aromanya yang kuat.

Meskipun mengandung beberapa bahan yang bisa dianggap bergizi (seperti sayuran dan telur), sebagian besar kandungan dalam seblak justru tergolong tidak sehat jika dilihat dari segi gizi dan cara pengolahannya.

Mengapa Seblak Termasuk Makanan Tidak Sehat?
1. Tinggi Lemak Jenuh dan Minyak Berulang

Seblak biasanya dimasak dengan menggunakan minyak goreng dalam jumlah cukup banyak, bahkan sering kali minyak yang telah digunakan berulang kali. Penggunaan minyak jelantah dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrolein dan radikal bebas yang berisiko memicu kanker serta mempercepat penuaan sel.

Lemak jenuh yang tinggi juga dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.

2. Tinggi Garam dan MSG

Bumbu seblak kerap kali mengandung MSG (monosodium glutamate), garam, dan penyedap lainnya dalam jumlah besar. Asupan garam yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah, memicu retensi cairan, serta membebani kerja ginjal.

WHO merekomendasikan batas konsumsi garam per hari adalah sekitar 5 gram (1 sendok teh). Sayangnya, satu porsi seblak saja bisa mengandung garam lebih dari itu.

3. Mengandung Bahan Olahan Tidak Sehat

Sebagian besar topping seblak seperti sosis, bakso, nugget, atau kerupuk adalah produk olahan yang tinggi pengawet, pewarna, dan natrium nitrit. Konsumsi daging olahan berlebih telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, hipertensi, dan penyakit metabolik.

Selain itu, kandungan gizi dari bahan-bahan ini sangat rendah jika dibandingkan dengan risiko yang dibawanya.

4. Kandungan Karbohidrat Sederhana Berlebih

Seblak biasanya mengandung banyak karbohidrat dari kerupuk, mie, dan bahkan nasi jika dijadikan makanan utama. Ini membuatnya tinggi kalori tetapi rendah serat dan protein. Karbohidrat sederhana seperti ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan cepat menimbulkan rasa lapar kembali.

Konsumsi karbohidrat berlebihan tanpa aktivitas fisik memadai juga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

5. Terlalu Pedas dan Mengiritasi Lambung

Banyak varian seblak dijual dengan tingkat kepedasan ekstrem sebagai daya tarik utama. Padahal, makanan pedas berlebihan dapat mengiritasi dinding lambung, memicu maag, refluks asam (GERD), dan gangguan pencernaan lainnya.

Jika dikonsumsi terus-menerus oleh mereka yang memiliki lambung sensitif, seblak bisa memperparah kondisi pencernaan.

6. Kurang Serat dan Nutrisi Seimbang

Meski ada beberapa seblak yang menyertakan sayur seperti sawi atau kol, jumlahnya sangat minim dibandingkan kandungan mie, kerupuk, dan topping lainnya. Akibatnya, seblak cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga sistem kekebalan dan metabolisme.

Tanpa keseimbangan nutrisi, tubuh akan lebih rentan terhadap kelelahan, gangguan pencernaan, dan menurunnya daya tahan.

Dampak Jangka Panjang Mengonsumsi Seblak Berlebihan

Jika dikonsumsi terlalu sering dan tanpa diimbangi dengan pola makan sehat lainnya, seblak bisa berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Obesitas

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

  • Kolesterol tinggi

  • Gangguan pencernaan

  • Penyakit jantung

  • Risiko kanker usus (jika sering konsumsi bahan olahan)

Tips Jika Tetap Ingin Menikmati Seblak

Bukan berarti Anda tidak boleh makan seblak sama sekali, tetapi sebaiknya lebih bijak dan membuat beberapa modifikasi, seperti:

  • Kurangi atau hindari topping olahan seperti sosis dan nugget

  • Tambahkan lebih banyak sayur dan protein sehat seperti ayam rebus atau telur

  • Gunakan minyak baru, bukan minyak bekas pakai

  • Batasi penggunaan garam dan penyedap rasa

  • Hindari level pedas berlebihan

  • Batasi konsumsi maksimal 1–2 kali seminggu

Kesimpulan

Seblak memang lezat dan menggugah selera, namun di balik kelezatannya terdapat risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Tingginya kadar lemak jenuh, garam, bahan olahan, dan karbohidrat sederhana menjadikan seblak sebagai makanan yang tidak sehat jika dikonsumsi secara berlebihan dan rutin.

Bijak dalam memilih makanan adalah kunci hidup sehat. Sesekali menikmati seblak boleh saja, asalkan tidak menjadi bagian dari kebiasaan harian. Kombinasikan dengan pola makan bergizi, olahraga, dan cukup air putih agar tubuh tetap sehat dan bertenaga.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0