Ingin Lulus Tes TOEFL atau IELTS Tanpa Harus Bayar Kursus Mahal? Ini Solusinya

Tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) adalah dua jenis ujian kemampuan bahasa Inggris yang sering menjadi syarat utama untuk kuliah ke luar negeri, mendapatkan beasiswa internasional, atau bekerja di perusahaan multinasional. Skor TOEFL dan IELTS yang tinggi tidak hanya membuka pintu menuju pendidikan dan karier internasional, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang baik dalam konteks akademik dan profesional.

May 14, 2025 - 12:19
May 14, 2025 - 12:19
 0  2
Ingin Lulus Tes TOEFL atau IELTS Tanpa Harus Bayar Kursus Mahal? Ini Solusinya

Namun, banyak orang yang merasa kesulitan mempersiapkan diri karena biaya kursus persiapan TOEFL atau IELTS bisa sangat mahal. Tidak sedikit tempat les yang memasang harga jutaan rupiah untuk paket bimbingan beberapa bulan. Tapi tenang, kenyataannya kamu bisa lulus TOEFL atau IELTS dengan skor tinggi tanpa harus ikut kursus mahal. Yang kamu butuhkan adalah strategi belajar yang tepat, sumber belajar yang terpercaya, serta kedisiplinan dan komitmen dalam proses belajar.

Berikut ini adalah tips jitu yang bisa kamu terapkan untuk belajar TOEFL atau IELTS secara mandiri dan tetap efektif.

1. Kenali Struktur dan Format Ujian TOEFL dan IELTS

Langkah pertama sebelum mulai belajar adalah mengenali dan memahami secara menyeluruh struktur ujian. TOEFL dan IELTS sama-sama menguji empat kemampuan bahasa Inggris, yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Namun, cara pengujian dan jenis soal dalam kedua tes ini berbeda.

Tes TOEFL berbasis internet (TOEFL iBT) terdiri dari empat bagian: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Semua dilakukan secara online dengan durasi sekitar 3 jam. IELTS memiliki empat bagian yang sama, namun dengan format yang sedikit berbeda. Salah satunya adalah tes Speaking pada IELTS dilakukan langsung dengan penguji melalui wawancara, sedangkan pada TOEFL dilakukan melalui rekaman suara.

Memahami format ini akan membantumu menyusun strategi belajar yang lebih terarah dan efisien, serta membuatmu lebih siap secara mental saat hari ujian tiba.

2. Manfaatkan Sumber Belajar Gratis yang Berkualitas

Belajar TOEFL atau IELTS secara mandiri tidak berarti kamu harus bingung mencari materi. Saat ini tersedia banyak sekali sumber belajar gratis dan terpercaya yang bisa diakses dengan mudah melalui internet.

Beberapa website yang sangat direkomendasikan antara lain: ETS.org (resmi untuk TOEFL), IELTS.org, Magoosh, Exam English, dan Cambridge English. Kamu juga bisa memanfaatkan YouTube untuk mencari video pembelajaran dari channel seperti E2Language, TST Prep, dan IELTS Liz, yang memberikan panduan lengkap, strategi menjawab soal, serta tips-tips yang bisa langsung kamu praktikkan.

Selain itu, ada banyak aplikasi mobile gratis seperti BBC Learning English, Duolingo, Quizlet, dan Grammarly yang bisa membantumu belajar grammar, memperluas kosa kata, dan melatih speaking maupun writing.

3. Tingkatkan Kemampuan Listening dengan Latihan Rutin

Bagian listening sering menjadi tantangan tersendiri karena kamu harus memahami percakapan atau penjelasan dalam bahasa Inggris dengan cepat dan akurat. Untuk melatih kemampuan ini, dengarkan podcast berbahasa Inggris seperti The Daily (New York Times), BBC Podcasts, atau TED Talks setiap hari.

Tonton film, dokumenter, atau serial Netflix berbahasa Inggris tanpa subtitle Bahasa Indonesia. Dengan cara ini, kamu tidak hanya terbiasa dengan berbagai aksen (American, British, Australian), tetapi juga belajar kosakata dan idiom yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun konteks akademik.

Lakukan ini secara konsisten setiap hari minimal 30 menit untuk hasil yang optimal.

4. Latih Reading Skill dengan Teks Akademik dan Nonfiksi

Reading dalam TOEFL maupun IELTS umumnya berisi teks panjang dan kompleks dengan gaya akademik. Supaya terbiasa, kamu bisa mulai membaca artikel dari situs-situs seperti National Geographic, Science Daily, The Economist, atau The Guardian.

Saat membaca, latih teknik skimming (membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum) dan scanning (mencari informasi spesifik). Jangan hanya membaca pasif—cobalah buat catatan kecil, tulis kembali informasi penting, dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks.

Semakin sering kamu membaca, semakin cepat dan akurat kamu menjawab soal-soal reading di ujian nanti.

5. Asah Kemampuan Writing dengan Latihan Esai Terstruktur

Bagian writing menuntut kemampuan menulis secara logis, terstruktur, dan argumentatif. Baik dalam TOEFL maupun IELTS, kamu akan diminta menulis esai berdasarkan pertanyaan atau grafik data.

Latihlah dengan menulis esai setiap minggu, lalu koreksi sendiri menggunakan tools seperti Grammarly atau Hemingway App. Kamu juga bisa meminta teman untuk memberikan feedback atau bergabung di komunitas belajar online tempat kamu bisa saling bertukar esai dan mengoreksi satu sama lain.

Pelajari struktur esai yang baik: pendahuluan yang jelas, isi dengan 2–3 argumen atau paragraf utama, dan kesimpulan yang menyimpulkan secara singkat tapi kuat. Gunakan kosakata akademik, tetapi jangan terlalu rumit. Kejelasan dan ketepatan lebih penting daripada panjang dan rumitnya kalimat.

6. Latih Speaking Meski Tanpa Partner Native Speaker

Speaking adalah bagian yang sering membuat peserta grogi. Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa melatih kemampuan berbicara sendiri. Caranya:

  • Latihan menjawab pertanyaan speaking dan rekam jawabanmu menggunakan ponsel.

  • Dengarkan kembali rekaman dan evaluasi pengucapan, intonasi, dan struktur kalimatmu.

  • Gunakan aplikasi seperti ELSA Speak, Google Assistant, atau bahkan AI Chatbot berbahasa Inggris untuk melatih speaking sehari-hari.

  • Cari partner belajar online, misalnya dari grup Telegram, Facebook, atau situs seperti ConversationExchange dan Tandem.

Berbicara secara rutin meskipun hanya 10–15 menit per hari sangat efektif untuk meningkatkan kefasihan dan kepercayaan diri.

7. Lakukan Simulasi Tes Secara Berkala

Simulasi tes sangat penting agar kamu terbiasa dengan tekanan waktu dan alur ujian yang sesungguhnya. Banyak situs menyediakan simulasi gratis lengkap dengan timer dan penilaian otomatis.

Lakukan simulasi setiap akhir pekan dan bandingkan hasilnya dengan target skor kamu. Dari situ kamu bisa tahu bagian mana yang masih lemah dan harus ditingkatkan.

Jika memungkinkan, gunakan buku latihan resmi dari ETS (untuk TOEFL) atau Cambridge (untuk IELTS) agar kamu terbiasa dengan tipe soal sebenarnya.

8. Buat Jadwal Belajar yang Konsisten dan Realistis

Belajar mandiri butuh disiplin tinggi. Buat jadwal harian atau mingguan yang sesuai dengan waktu luangmu. Tidak perlu belajar 5 jam sehari. Yang penting adalah konsistensi.

Contohnya:

  • Senin–Jumat: 1,5 jam belajar (30 menit listening, 30 menit reading, 30 menit speaking/writing)

  • Sabtu: simulasi tes

  • Minggu: review hasil belajar dan evaluasi

Tentukan juga target skor yang ingin dicapai, misalnya TOEFL 90 atau IELTS 7.0, dan kapan kamu akan mengikuti tes. Dengan begitu, kamu punya motivasi dan arah yang jelas selama belajar.

Kesimpulan: Lulus TOEFL/IELTS Bisa Tanpa Kursus, Asal Punya Strategi

Mengikuti kursus memang bisa membantu, tetapi bukan satu-satunya jalan untuk meraih skor tinggi dalam TOEFL atau IELTS. Dengan sumber belajar yang tepat, strategi yang cerdas, dan disiplin dalam latihan, kamu bisa belajar secara mandiri dan tetap sukses meraih skor yang kamu inginkan.

Jangan biarkan biaya kursus menghalangi impianmu untuk studi ke luar negeri atau bekerja di perusahaan global. Mulailah dari sekarang, susun rencana belajar, manfaatkan semua sumber gratis yang tersedia, dan tetap semangat!

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0