Pengaruh Game Online terhadap Pengelolaan Keuangan Generasi Z
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi. Salah satu tren yang paling populer di kalangan Gen-Z adalah game online.

Dengan berbagai pilihan platform dan genre, game online kini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga telah memengaruhi gaya hidup, termasuk cara Gen-Z mengelola keuangan mereka.
1. Mikrotransaksi dan Kebiasaan Belanja Digital
Game online modern sering kali menawarkan fitur in-game purchase atau mikrotransaksi yang memungkinkan pemain membeli item virtual seperti skin, karakter, atau currency dalam game. Fitur ini mendorong Gen-Z untuk terbiasa melakukan transaksi digital sejak usia dini.
Namun, kemudahan ini dapat menjadi pedang bermata dua:
-
Positif: Membiasakan Gen-Z dengan transaksi digital dan sistem pembayaran online.
-
Negatif: Mendorong pembelanjaan impulsif tanpa mempertimbangkan anggaran atau prioritas keuangan.
2. Potensi Finansial dari Dunia Game
Tidak semua pengaruh game online bersifat negatif. Dunia game juga membuka peluang ekonomi:
-
Streamer dan konten kreator dapat memperoleh pendapatan dari platform seperti YouTube atau Twitch.
-
E-sports memberikan peluang karier yang menjanjikan dengan hadiah kompetisi bernilai tinggi.
-
Marketplace item game memungkinkan pemain menjual item langka atau akun premium dengan nilai ekonomi nyata.
Namun, penting bagi Gen-Z untuk tetap memiliki pemahaman dasar tentang manajemen keuangan agar pendapatan dari dunia game tidak cepat habis.
3. Kurangnya Literasi Keuangan di Kalangan Gen-Z
Meski melek teknologi, banyak Gen-Z yang belum memahami konsep seperti budgeting, investasi, atau utang. Ketika uang digital dari top-up game terasa “tidak nyata,” mereka cenderung lebih boros.
Literasi keuangan menjadi penting untuk mengimbangi kemajuan digital. Orang tua dan pendidik perlu mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi tentang:
-
Menentukan batas pengeluaran untuk game.
-
Menabung dan investasi sejak dini.
-
Membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
4. Solusi: Seimbangkan Hiburan dan Edukasi Finansial
Pengaruh game online terhadap keuangan Gen-Z dapat diminimalkan dengan beberapa langkah berikut:
-
Gunakan sistem kontrol keuangan, seperti e-wallet dengan batas top-up.
-
Kombinasikan game dan edukasi, seperti menggunakan game bertema keuangan untuk meningkatkan literasi (contoh: game simulasi bisnis).
-
Diskusi terbuka antara orang tua dan anak soal pengeluaran dan tujuan keuangan.
Kesimpulan
Game online memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Gen-Z. Namun, penting untuk menyadari bahwa aktivitas ini memiliki dampak terhadap cara mereka mengelola uang. Dengan pendekatan yang seimbang antara hiburan dan edukasi finansial, Gen-Z dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya melek digital, tetapi juga bijak secara finansial.
What's Your Reaction?






