Kenapa Banyak Anak Zaman Sekarang Lebih Percaya Influencer daripada Berita?

Sebenarnya, tren ini bukan tanpa alasan. Perubahan cara konsumsi informasi serta perkembangan media sosial membawa dampak besar terhadap pola pikir dan perilaku generasi muda. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Akses Informasi Lebih Cepat Lewat Media Sosial

Anak muda zaman sekarang lebih sering mengakses informasi lewat media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, atau X (Twitter), dibanding membaca portal berita. Di platform ini, influencer menjadi sumber informasi yang lebih cepat dan mudah diakses.

Mereka menyajikan konten dengan cara yang santai, relevan, dan sesuai gaya bahasa anak muda. Hal ini membuat mereka terasa lebih dekat dibanding media berita formal yang terkadang dianggap kaku.

2. Influencer Dinilai Lebih ‘Real’ dan Dekat

Salah satu alasan anak muda percaya influencer adalah karena mereka dianggap lebih ‘jujur’ dan relatable. Influencer sering membagikan kehidupan sehari-hari, suka duka, bahkan pendapat pribadi tentang isu tertentu. Gaya komunikasi yang personal membuat audiens merasa seperti mendengar pendapat dari teman sendiri.

Sementara itu, berita dari media mainstream sering dianggap terlalu formal, penuh istilah berat, atau bahkan terkesan kaku. Hal ini membuat generasi muda lebih memilih mendengarkan opini influencer.

3. Distrust Terhadap Media Konvensional

Banyak anak muda mulai skeptis terhadap media berita karena berbagai alasan, seperti adanya pemberitaan yang dianggap tidak netral, bias politik, atau clickbait. Penyebab distrust media ini akhirnya membuat generasi muda mencari alternatif sumber informasi, salah satunya dari influencer yang mereka ikuti.

4. Konten yang Lebih Menarik dan Mudah Dicerna

Jika dibandingkan, konten influencer biasanya dikemas lebih ringan, kreatif, dan mudah dipahami. Misalnya, video singkat yang membahas isu terkini dengan gaya storytelling atau meme yang menyisipkan edukasi. Hal ini lebih mudah dicerna oleh otak dibanding teks panjang ala berita.

5. Tren Influencer Zaman Sekarang Sebagai ‘Otoritas Baru’

Tanpa disadari, influencer zaman sekarang bukan cuma sebagai entertainer, tapi juga dianggap sebagai “otoritas baru” dalam berbagai topik. Misalnya:

• Influencer kecantikan → dipercaya soal produk skincare

• Influencer teknologi → dipercaya soal gadget terbaru

• Influencer politik → dipercaya soal isu sosial atau kebijakan publik

Peran media mainstream mulai tergeser oleh sosok influencer yang dianggap lebih paham kebutuhan audiens.

6. Media Sosial Membentuk Echo Chamber

Peran media sosial juga membentuk echo chamber, di mana orang lebih sering terpapar konten dari orang-orang yang sepemikiran. Karena itu, opini influencer yang mereka ikuti akan terasa selalu “benar”, meskipun belum tentu sesuai fakta dari sudut pandang jurnalistik.

7. Tantangan untuk Media Konvensional

Fenomena berita vs influencer menjadi tantangan besar bagi media konvensional. Mereka harus beradaptasi agar tidak kalah bersaing. Salah satunya dengan menghadirkan jurnalis atau media yang juga aktif di media sosial, menyajikan informasi dengan gaya yang lebih fresh dan sesuai dengan karakter anak muda.

Kesimpulan

Fenomena anak muda percaya influencer lebih dari berita bukanlah hal yang aneh. Ini adalah hasil dari perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup digital, dan kebutuhan akan informasi yang cepat serta mudah dipahami.

Namun tetap, sebagai generasi muda yang cerdas, penting untuk selalu cek fakta sebelum mempercayai sebuah informasi, baik dari influencer maupun media. Jangan sampai hanya karena gaya penyampaian yang seru, kita terjebak dalam informasi yang tidak akurat.